Pengertian Teks Anekdot, Struktur, Ciri/Kaidah Kebahasaan dan Contohnya

Apa itu teks anekdot ? Mungkin sobat masih bertanya-tanya mengenai teks ini. Nah, kesempatan kali ini kita akan membahas  secara mendalam, mulai dari pengertian teks anekdot itu sendiri, ciri/kaidah kebahasaan dan contoh teks anekdot beserta strukturnya.


A. PENGERTIAN TEKS ANEKDOT

Teks Anekdot adalah sebuah teks berupa cerita pendek yang memiliki unsur lucu/humor dan menarik, akan tetapi memiliki maksud untuk mengkritik suatu hal, kejadian atau perkara.

B. TUJUAN TEKS ANEKDOT

Anekdot kadangkala berisikan sindiran alami dengan menyertakan kisah lucu di dalamnya. Unsur lucu di dalam anekdot terkadang bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya bukan untuk memberikan tawa. Anekdot lebih menitikberatkan untuk mengungkapkan pada kebenaran yang lebih umum dibanding kisah nyata itu sendiri. Selain itu juga untuk menggambarkan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga mampu menghentak dalam pemahaman yang langsung pada intinya. 

Adapun tujuan teks anekdot secara umum yaitu :
  • Untuk membangkitkan tawa.
  • Untuk membuat orang terhibur.
  • Untuk menggambarkan suatu karakter.sikap dengan ringan dan singkat sehingga dapat mengarah langsung pada intinya.

C. CIRI-CIRI TEKS ANEKDOT

Adapun ciri-ciri teks anekdot yaitu :
  1. Ceritanya singkat : teksnya sederhana.
  2. Terkandung unsur lucu di dalamnya : Misalnya : KUHP diplesetkan menjadi sebuah makna yang berbeda yaitu Kasih Uang Habis Perkara ; Kitab Pencerdas Otak merupakan plesetan dari kertas contekan pelajar.
  3. Terkandung sindiran : Misalnya menyindir aparat penegak hukum.
  4. Terkandung ungkapan
  5. Adanya konjungsi : Misalnya : lalu, kemudian, setelah itu, dan sebagainya.
  6. Ceritanya faktual : Isi cerita diambil dari kejadian yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Misalnya, sanksi/denda digantikan dengan uang (hal itu saat ini memang benar-benar terjadi di masyarakat).

D. CIRI/KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

Apa itu kaidah teks anekdot ? Kaidah maksudnya adalah patokan dasar atau ukuran tertentu di mana suatu teks dapat dikatakan sebagai teks anekdot. Ciri.kaidah kebahasaan teks ini antara lain yaitu :
  • Teks anekdot menggunakan bahasa waktu lampau
  • Teks anekdot menggunakan pernyataan retoris, contohnya “apakah dia tahu ?”
  • Teks anekdot menggunakan konjungsi. Contohnya : lalu, kemudian, setelah itu, sesudah itu.
  • Teks anekdot menggunakan kalimat perintah dan kalimat seru.
  • Teks anekdot menggunakan kata kerja. Misalnya : duduk, makan, berlari, berbicara, pergi, datang, dan lain sebagainya.

E. STRUKTUR TEKS ANEKDOT

  1. Abstraksi : Bagian awal yang menunjukkan.menggambarkan bahasan teks secara umum. jadi, bagian ini digunakan untuk memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai isi teks anekdot.
  2. Orientasi : Bagian yang menunjukkan latar belakang kejadian yang hendak ditulis dalam teks anekdot. Kondisi di mana kejadian berawal.
  3. Event : Menceritakan rangkaian.urut-urutan kejadian
  4. Krisis : Adalah bagian dimana terdapat permasalahan utama (konflik) dalam cerita teks.
  5. Reaksi : Bagian yang menunjukkan reaksi.tanggapan tokoh terhadap permasalahan.konflik yang tengah terjadi. sehingga nantinya menyelesaikan masalah yang timbul pada bagian krisis.
  6. Re-orientasi : Bagian akhir
  7. Koda : Bagian yang menunjukkan kesimpulan akhir dari teks anekdot.

F. CONTOH TEKS ANEKDOT BESERTA STRUKTURNYA

Kitab Pencerdas Otak

Karya : Asrur Rifa

Abstraksi 

Suatu pagi, si Tejo bangun kesiangan karena sibuk main PS semalam suntuk. Alhasil, ia tak sempat mandi, tak sempat makan dan tak sempat membawawa buku. Sesampainya di sekolah, bel masuk berbunyi. Dengan wajah kusam, perut lapar dan bau badan yang sangat menusuk hidung, ia pun masuk ke kelas.

Orientasi

Selang beberapa menit, Pak Trisno datang dan langsung memerintahkan siswanya untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan olehnya. Soal tersebut dimaksudkan untuk ulangan dadakan, alhasil si Tejo gelagapan. Ia belum sempat belajar dan langsung protes ”Pak kan belum dikasih tahu hari ini ulangan pak? ” Pak Trisno menjawab, “Sudah diam, kerjakan saja. Jangan banyak protes !”
Event 

Setelah gertakan dihentakkan oleh pak Trisno, semua siswa terdiam dan mengerjakan soal masing-masing. Semua siswa kesulitan dalam mengerjakan soal karena itu merupakan ulangan dadakan. Ketika yang lain kesusahan, Tejo dengan santainya membuka buku teman sebangkunya di laci tanpa sepengetahuan Pak Trisno. Ia membacanya dan langsung mengerjakan soal dengan cepat. Ia mengumpulkan lembar jawab yang pertama kali. Pak Trisno pun terheran-heran karena baru 10 menit dia sudah selesai mengerjakan, padahal soalnya relatif susah.
Setelah mengumpulkan lembar jawab, Tejo langsung tertidur karena sangat mengantuk. Pak Trisno pun membiarkannya karena ingin menyelidiki sekitar tempat duduk kerjaannya. Pak trisno mencari tahu jimat handalnya Tejo, bagaimana soal sesusah itu dikerjakannya dalam waktu 10 menit.
Krisis
Tanpa sepengetahuan Tejo, Pak Trisno memeriksa laci dan melihat sebuah buku. Ia langsung membuka buku dan memeriksanya. Setelah itu ia langsung memukulkan buku itu kepada Tejo, alhasil Tejo terbangun.
“Ini apa ? Buat apa ?”
“Itu kitab pencerdas otak pak, biar ulanganku sukses.”
 
“Ooh gitu, selamat ya kamu dapat nilai 0.”
 
“Makasih pak, eeehh 0 pak ? Gak salah pak ? Salah saya apa ?”
 
“Salah kamu ya mencontek toh le...”
 
“Loh pak, kan saya cuma membaca kitab pak ?”
 
“Membaca sama aja mencontek Tejo bin Paijooooooo...”
 
“Berarti saya salah ya pak ?”
 
“Ya iya lah. Selamat ya jo nilai kamu memuaskan saya hari ini, saya kenyang liat kamu.”
 
“Makasih banyak pak.”
Reaksi
Semua siswa pun tertawa terbahak-bahak menyaksikan percakapan mereka berdua. 

Koda
Setelah itu semuanya mengumpulkan jawaban dan mengikuti pelajaran berikutnya. Kelas kembali berlangsung normal.
NB : Coba teliti kembali struktur teks anekdot di atas, benarkah demikian ? Apakah teks tersebut sudah bisa dikatakan teks anekdot ? Berikan alasannya berdasarkan ulasan yang telah sobat baca !
Nah, cukup sekian pembahasan mengenai pengertian teks anekdot, struktur, kaidah kebahasaan dan contohnya. Semoga dapat menambah wawasan kita terhadap berbagai macam teks yang ada di mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Salam Pelajar Indonesia !

Sumber : http://www.siswamaster.com

0 komentar:

Posting Komentar